Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima digelar di Dermaga Bajo. Jum’at(07/06/2024)
Kegitaan MTQ ini di hadiri oleh Camat Soromandi, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Soromandi, KAPOLSEK Soromandi, DANRAMIL 1608-05 Donggo, MUI Kec Soromandi, Kepala KUPT se-Kecamatan Soromandi, dan Kepala Sekolah Tingkat SD, SMP, dan SMA serta seluruh elemen masyarakat Desa Bajo
Kepala Desa Bapak A. Rahim menyampaiakan bahwa MTQ ini merupakan salah satu program pembangunan bidang agama adalah peningkatan pemahaman dan pengembangan nilai keagamaan di masyarakat, dan diantaranya adalah melalui kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an. Kegiatan ini merupakan pengembangan syiar Islam dan ikhtiar untuk mengagungkan kalam ilahi, untuk meneguhkan kesucian-Nya, memperkuat keimanan, dan memperluas fungsi edukatif dari pada kitab suci Al-Qur’an bagi umat Islam.
Dan selanjutnya Kepala Desa Bajo Bapak A. Rahim melantik secara langsung Dewan Hakim dan majelis hakim.
Selain dari pada itu Kepala Desa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat desa Bajo karena Tahun 2024 ini desa bajo meraih JUARA 1 dalam Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2024. Dan Insya Allah Desa Bajo akan mewakili Kabupaten Bima lomba Desa Tingkat Provinsi NTB, oleh karena itu kepala desa meminta do’a dan partisipasi masyarakat desa mudah-mudahan tahun 2024 ini Desa Bajo mampu meraih juara di Tingkat Provinsi. tegasnya
Camat Soromandi Bapak Julkifli, SH., M. Hum dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga kepada Pemerintah Desa Bajo dan seluruh elemen masyarakat Desa Bajo atas prestasi yang diraih dalam Lomba Desa tingkat Kabupaten Bima Tahun 2024.
Camat Soromandi membuka secara resmi acara MTQ tingkat Desa Bajo. Tidak banyak yang ingin kami sampaikan ” Kami ucapkan selamat kepada dewan hakim dan majelis hakim yang sudah dilantik semoga bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. kami harapkan acara ini bisa menjadi pengajaran bagi kita, namanya belajar tetap belajar, kami harap ajang ini jadikan motivasi untuk kita”